Fokus Pencegahan Stunting, STKIP PGRI Pacitan Terjunkan Mahasiswa KKN Tematik

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pacitan memiliki program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik yang bekerja sama dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur (Jatim). Berlangsung selama 6 minggu mulai tanggal 11 September sampai dengan 20 Oktober mendatang.

Sugiyono, M.Pd. selaku Ketua Panitia menuturkan bahwa peserta yang mengikuti KKN adalah mahasiswa semester 7 dengan jumlah 30 mahasiswa. Berpusat di 3 kecamatan yang telah ditentukan, dengan masing-masing kelompok beranggotakan 10 orang.

“Untuk KKN tematik ini kami mengirimkan form pendaftaran dengan batasan kuota peserta yang telah ditentukan. Lokasinya itu di Kecamatan Kebonagung tepatnya di Desa Mantren, Kecamatan Tulakan tepatnya di Desa Padi, terakhir Kecamatan Arjosari tepatnya di Desa Mangunharjo,” tuturnya, Jumat (29/09/2023).

Dengan mengambil tajuk “Intervensi Pencegahan Stunting untuk Mewujudkan Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas” menekankan pada 5 pilar program kerja (proker) kelompok mulai dari Peningkatan Komitmen dan Kepemimpinan Pemerintah Desa/Kelurahan. Penguatan dan Pengembangan Sistem, Data, Informasi, Riset. Komunikasi Perubahan Perilaku dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Hal Gizi, Perilaku Sehat, Gotong Royong, dan Kemandirian. Konvergensi Intervensi Spesifik dan Sensitif, Melalui Pendekatan Kampung Keluarga Berkualitas. Ketahanan Pangan di Tingkat Individu, Keluarga, dan Masyarakat Melalui Optimalisasi Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal.

“Fokus proker mahasiswa utamanya yang kelompok nanti ya mulai dari meminta dukungan kebijakan dari pemerintah desa, memberikan edukasi terkait kesadaran gizi dan kesehatan yang audiensnya bisa dari ibu yang sedang hamil maupun memiliki anak kecil. Kemudian membuat produk olahan yang bergizi dengan memanfaatkan potensi yang ada di desanya jadi tidak harus menggunakan bahan pangan yang harga belinya mahal,” ujarnya.

Selain itu, proker mahasiswa yang individu bisa di luar dari kegiatan yang berhubungan dengan penurunan stunting. Menularkan ilmu yang telah dikuasai kepada anak-anak maupun masyarakat sekitar di tempat KKN.

“Mahasiswa yang memiliki bakat menari misalnya, bisa menjadikan itu sebagai proker individu kemudian diajarkan kepada anak-anak sekitar. Jadi bebas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh pribadi mahasiswanya,” imbuhnya.

Pihak kampus berharap mahasiswa yang mengikuti KKN tematik ini mampu memberikan ilmu yang bermanfaat bagi warga masyarakat sekitar serta memberikan perubahan yang lebih baik khususnya dalam hal pencegahan stunting.

“Semoga para mahasiswa nanti bisa beradaptasi sekaligus memiliki bekal apabila terjun langsung di masyarakat,” ungkapnya.

Selaras dengan hal itu, Lutfi selaku mahasiswa KKN tematik menyampaikan langkah-langkah yang sudah dilakukan bersama teman satu kelompoknya mulai dari penyuluhan makanan bergizi sekaligus penyuluhan pembuatan makanan bergizi yang mengandalkan bahan pangan lokal. Selain itu, membantu posyandu di setiap dusun menyalurkan makanan bergizi untuk balita dan melaksanakan pendampingan imunisasi di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).

“Dari apa yang sudah kami laksanakan semoga nanti ditindaklanjuti oleh pemerintah desa serta seluruh elemen masyarakat supaya penduduknya senantiasa sehat dan yang paling utama mampu mencegah kasus stunting,” pungkasnya./Kelvin

© 2021 STKIP PGRI Pacitan